Bank Indonesia Perkuat Sinergi dan Inovasi,Optimistis Waspada Hadapi Tahun 2023

Baturaja,Beritafaktanews.web.id.Dalam gejolak ekonomi global Bank Indonesia Bersama Masyarakat (BIRAMA) bertema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju”.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, menjelaskan kewaspadaan Indonesia atas ekonomi global ada lima hal, yaitu a) pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun, b) inflasi yang sangat tinggi, c) kenaikan suku bunga the Fed dan sejumlah negara maju yang agresif, d) kuatnya dolar AS sehingga memberi tekanan pelemahan mata uang berbagai negara, serta e) fenomena cash is the king, yaitu para investor global menarik dana dari emerging market termasuk Indonesia, karena persepsi risiko yang tinggi.
“Lanjut Perry Warjiyo Merespons situasi global tersebut, menekankan sinergi dan inovasi adalah kata kunci untuk terus membangun optimisme,”katanya.Senada dengan Perry, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat, dalam menjaga stabilitas makroekonomi, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi dan keuangan. Pada acara yang sama, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Filianingsih Hendarta menjelaskan, di tengah kondisi sulit akibat pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif dan semakin pulih.
Hal tersebut tak terlepas dari faktor akselerasi digitalisasi yang melesat saat pandemi. “Ditambahkanya, untuk itu kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia pada 2023 akan fokus pada lima program. Apa saja kelima program tersebut?
1. Perluasan standard-standard nasional sebagai “Satu Bahasa” layanan sistem pembayaran.
2. Konsolidasi industri sistem pembayaran nasional sebagai “Satu Bangsa”
.3. Pengembangan infrastruktur sistem pembayaran yang 3I (Integrasi, Interkoneksi, Interoperabilitas) sebagai “Satu Nusa” ekosistem ekonomi-keuangan digital nasional.
4. Kebijakan harga dan praktik pasar yang sehat, efisien, dan wajar.
5. Pengembangan Digital Rupiah atau yang sering dikenal sebagai CBDC (Central Bank Digital Currency) sebagai satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia,”pungkasnya.Tim(min/wis).