BAYI 8 BULAN JARI KELINGKING NYA TERGUNTING PERAWAT YANG SUDAH KERJA 18 TH.

PALEMBANG.Beritafaktanews web.id –
Pihak RS Muhammadiyah Palembang memberikan penjelasan terkait insiden jari kelingking bayi 8 bulan putus akibat tergunting oleh perawat.
Pihak RS Muhammadiyah Palembang membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi di RS Muhammadiyah Palembang pada Jumat (3/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB pagi.
“Benar adanya seorang perawat yang lalai saat bertugas ketika membuka infus Ar pasien yang dirawat di RS dengan kasus demam,” ungkap Wakil Direktur SDM dan Aik RS Muhammadiyah Palembang, Muksin didampangi Wakil Direktur Umum, Adm dan Keuangan RS Muhammadiyah Palembang Dr Sunardi, Sabtu (4/2/2023)., Sabtu (4/2/2023) siang.
Muksin mengatakan, pihak RS Muhammadiyah Palembang bertanggungjawab atas peristiwa kelalaian ini dan langsung melakukan tindakan kepada anak tersebut dengan melakukan operasi penyambungan jari.
“Kita langsung melakukan tindakan operasi yang memakan waktu 1,5 jam. Melakukan penyambungan jari anak tersebut,” katanya.
Setelah itu, lanjut Maksin, yang awalnya anak tersebut menggunakan layanan umum ke III, seusai operasi Ar dipindahkan untuk dirawat di ruang VIP dan langsung dijaga 3 perawat serta dokter spesialis.
“Ya Ar sudah kita pindahkan ke ruangan VIP untuk perawatan. 3 perawat dan dokter pun memantau perkembangan Ar terkait operasi yang kita lakukan akibat insiden itu,” tegasnya sambil mengatakan butuh tiga hari untuk pemulihan jari Ar.
Dikatakan Muksin, pihak RS Muhammadiyah sudah menempuh jalur damai dengan pihak keluarga korban.
“Juga meminta maaf dengan keluarga korban, ibu dan bapaknya.
Dan menempuh damai dengan kekeluargaan,” katanya.
Ketika ditanya mengenai inisial perawat tersebut, lebih jauh Muksin menuturkan perawat itu berinisial DN.
Statusnya merupakan perawat RS Muhammadiyah tetap dan sudah 18 tahun bekerja di RS.
“Hingga kini perawat tersebut sudah dinonaktifkan sementara dan akan diproses dengan komite medik,” tegasnya.
Jari Kelingking Putus
Diberitakan sebelumnya, nasib malang dialami bayi berusia 8 bulan di Palembang.
Dikatakan Suparman berawal anaknya demam, lalu istrinya yakni Sri, membawa ke RS Muhammadiyah yang terletak di Jalan A Yani Kelurahan Silaberanti Palembang.
Setelah dirawat hampir 3 hari di RS tersebut, infus yang dipakai di lengan kanan sebelah kiri anaknya tersumbat.
Melihat kondisi itu Suparman dan istrinya memanggil salah satu perawat jaga.
Lantaran susah membuka perban diinfus anaknya, perawat menggunakan gunting besar untuk membuka perban itu.
Namun nahasnya jari kelingking Ar ikut tergunting hingga putus.
“Awalnya infus anak saya macet pak. Saya panggil perawat untuk minta betulkan. Nah perawat datang lalu membuka infus anak saya, tetapi tidak bisa bisa,” ujar Suparman.
“Saya sudah bilang sama perawat itu untuk membuka perban perlahan. Namun perawat itu malah mengambil gunting untuk menggunting perban yang melekat di lengan anak saya. Alhasil saat perawat itu menggunting perban, jari anak saya putus,” kata Suparman yang terlihat masih kesal saat melapor ke Polrestabes Palembang.
Dikatakan Suparman, atas peristiwa ini dia tidak terima.
Oleh itulah dia melapor ke polisi.
Meski sudah ada niat baik dari RS Muhammadiyah, namun saya tidak terima.
Meski jari anak saya sudah disambung,” katanya.
Sementara, pihak piket Reskrim dan piket SPKT Polrestabes Palembang langsung menerima laporan korban.
Hingga kini saat orang tua korban masih diambil keterangan oleh penyidik, terkait laporannya.
Petugas piket reskrim sudah mendatangi TKP (Tempat kejadian perkara) guna penyelidikan lebih lanjut.
RS Bertanggung Jawab
Humas RS Muhammadiyah Hj Eka Tanzilawati membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Bener adanya kejadian itu, saya sedang koordinasi dengan pimpinan untuk menggelar konfirmasi ke awak media,” katanya.
Dikatakan Eka, pihak RS Muhammadiyah juga sudah mengobati korban dan bertanggung jawab atas insiden ini.
“Kami bertanggung jawab atas insiden ini dan sudah menyambungkan jari korban,” katanya ketika dikonfirmasi beritafaktanews via ponsel.(Wis R01 Her).