Ditemukan Gudang Yang Diduga Tempat Penumpukan BBM dan Pupuk
Ketapang Kalbar – Hasil investigasi team awak media menemukan sebuah gudang yang diduga sebagai tempat penumpukan BBM dan Pupuk, berlokasi di Desa Belaban Tujuh Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, pada Jumat(11/11/2022).
Berawal dari informasi dari warga masyarakat , bahwa ada penampungan BBM dan Pupuk di salah satu gudang yang berada di Desa Belaban Tujuh, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang Kalimantan barat.
Team gabungan awak media langsung melakukan investigasi ke lapangan langsung menuju lokasi yang diinformasikan oleh warga.
Ditemukan adanya tumpukan ratusan karung pupuk berjenis Urea dan NPK di dalam gudang tersebut, serta beberapa drum BBM.
Kepala Desa Belaban Tujuh, Awaldi dikonfirmasi awak media menjelaskan bahwa dari Desa ada mengeluarkan rekomendasi kepada warga untuk pembelian BBM berjenis Pertalite di SPBU.
Dia(Awaldi-red) mengatakan kalau pengambilan BBM di Ketapang adalah Ak, namun izin rekom atas nama orang lain.
“Terkait ijin BBM tersebut memang ada rekomendasi dari kami, yang atas nama NURDIYANTORO untuk BBM jenis pertalite yang kami tujukan ke SPBU Ketapang Mandiri di Ketapang dan atas nama TOHIR di SPBU Landau Cipta Mandiri,” jelas Awaldi saat ditemui di ruang Kantornya.
Lanjut penjelasan Awaldi, bahwa rekomendasi yang diberikan adalah jenis Pertalite untuk kebutuhan masyarakat, namun terkait BBM jenis Solar dan adanya pupuk pihaknya tidak tahu dapatnya dari mana.
“Adanya penumpukan pupuk dan BBM jenis solar saya sebagai Kepala Desa tidak pernah mengetahui hal itu, jelasnya saya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi untuk penumpukan pupuk dan BBM jenis solar,” papar Awaldi.
Kemudian
Awaldi berinisiatif langsung menghubungi AK melalui sambungan WhatsApp untuk mengklarifikasi informasi dan temuan team media.
Berdasarkan pengakuan AK yang terhubung melalui WhatsApp Awaldi, bahwa dirinya hanya sebagai petani, sedang pupuk dibeli dari Pontianak.
“Kami hanya sebagai petani, pupuk dan BBM itu untuk kebutuhan kami sendiri, karena kami bukan CV atau PT,” terang AK.
AK mengakui memang ada tumpukan pupuk jenis Urea di dalam gudangnya dan pupuk non subsidi yang dibeli dari Pontianak.
” Pupuk itu kan petani punya pak, saya kan petani di SP 8, yang kamu foto tadi itu,,, itukan ada Ure, itu sudah lama, yang tutup terpal itu, itu non subsidi saya beli dari Pontianak. Kita ini kan petani, bukan perusahaan,” ujar AK.
Terkait BBM, AK mengatakan bahwa terkadang dibeli dari orang yang mengantar.
” Kalau Dek kita beli di Ponti, kadang kadang ada yang antar, kita beli dengan peraih(penjangkau) yang antar, kita tidak tau mereka dari mana kita dak tau. Kita untuk armada tidak ada penyelewengan,” tutupnya.R.01 Wis_to