EMPAT WARTAWAN BODREK PERAS PENGUSAHA RUMAH MAKAN DI BEKUK POLISI
MANADO, BeritaFaktanews – Sebagai insan pers terutama sesama jurnalis malu rasanya wartawan kok peras pemikik rumah makan hal itu terjadi kemungkinan akibat terbiasa mencari rejeki yang tidak halal , akhirnya kena batu nya.
Polresta Manado menangkap sejumlah wartawan Abal Abal alias Bodrex karena melakukan pemerasan di salah satu rumah makan terkenal di Kota Manado.
Peristiwa dugaan pemerasan ini terjadi pada hari Kamis, 20/10/2022 di salah satu restoran sea food Dabu-dabu lemong di bilangan Boulevard Dua Tuminting.
Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Sugeng Wahyudi Santoso menyebutkan modus mereka yaitu berpura-pura menemukan helai rambut dan lalat di makanan yang mereka pesan kemudian komplain ke pihak Rumah Makan.
“Kemudian oknum-oknum tersebut meminta sejumlah uang agar tidak dipublikasikan ke media,” kata Sugeng, Sabtu (22/10/2022).
Kepada pihak restoran para wartawan bodrex tersebut meminta sejumlah uang sejumlah Rp5 juta.
Pihak restoran kemudian menyanggupi dan hasil kesepakatan sebesar Rp3 juta, dan akan diberikan keesokan harinya (Jumat,21/10/2022),” lanjut Sugeng.
Kelimanya masing-masing Afandi dari media bidiknasional com, Fonny, media EMMCtv ,C. Parengkuan media Impresinews.com, David media beritainvestigasi dan Elga dari LSM LPK-RI dan masing-masing memiliki kartu pers.
“Yang tertangkap di TKP empat orang, sedangkan yang satunya lagi sudah dilakukan pemanggilan oleh Polisi,” kata Sugeng.
Kepada para pelaku disangkakan pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman hukumannya sembilan tahun penjara.
Barang bukti kartu Pers yang diamankan Polisi. beritamanado.com
Pihak restoran yang keberatan akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Manado.
“Para oknum tersebut keesokan harinya diamankan sesaat usai menerima sejumlah uang yang dijanjikan pihak restoran,” jelas Sugeng.
Pihak kepolisian turut mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp3 juta serta lima buah kartu pers.
“Para pelaku saat ini ditahan dan kasus ini sedang dalam proses penyidikan,,” tandas Sugeng.
Terpisah, manajemen Dabu-dabu lemong membeberkan awalnya pihak restoran menerima komplain terkait makanan dari pelanggan.
“Pihak restoran kemudian meminta maaf dan menjanjikan pergantian makanan yang di komplain dengan yang baru, dan gratis,” kata Agus Suratman dari manajemen restoran.(Team-Wis-Her).