INILAH ALASAN SUMATRA SELATAN DISEBUT BATANG HARI SEMBILAN. PALEMBANG

Sebab, Sumatera Selatan memiliki sembilan anak sungai yang besar dan bermuara ke sungai Musi yang membelah Kota Palembang.
Sungai Musi sebagai muara peradaban segala huluan Batanghari Sembilan yang dideskripsikan sebagai interaksi peradaban multi negeri yang mempengaruhi corak peradaban di Palembang sebagai pusat perdagangan dan interaksi budaya.
Selain itu, 9 anak sungai Musi juga memegang peran sangat penting pada masa kerajaan sriwijaya sekitar abad ke 7 hingga 13.Dari sanalah penamaan Batanghari Sembilan yang memiliki istilah tradisional karena memiliki 9 anak sungai yang besar dan bermuara ke Sungai Musi.
Sembilan sungai besar tersebut adalah sungai Beliti, sungai Kelingi, sungai Komering, sungai Lakitan, sungai Leko, sungai Lematang, sungai Ogan, sungai Rawas dan sungai Rupit.
Dalam bahasa Rambang (Prabumulih) dan bahasa Bindu (Kecamatan Peninjauan), kata batanghari memiliki arti sungai dan sembilan artinya sembilan.
Mengutip dari berbagai sumber, Batanghari Sembilan adalah istilah untuk irama musik dengan petikan gitar tunggal yang berkembang di Wilayah Sumatera Bagian Selatan.Musik dan lagu batanghari sembilan diperkirakan berakar dari rejung (pantun/sastra tutur di Besemah, salah satu wilayah Batanghari Sembilan).
Pada mulanya, rejung tak menggunakan instrumen musik tradisional sebagai alat pengiring bunyi, ia hanya dituturkan dengan irama yang khas.Awalnya, rejung tidak menggunakan instrumen musik sebagai alat pengiring bunyi.
Hanya dituturkan secara lisan dengan irama yang khas.Pada masa perkembangannya, rejung mulai diharmonisasikan dengan alat bunyi perkusi yang terbuat dari bambu (getuk, getak-getung), kulit binatang (redap) dan terbuat dari besi (gung, kenung).Penggunaan alat musik modern seperti akordion, terompet, biola, dan khususnya gitar, mulai marak sebagai pengiring rejung sejak bangsa Barat masuk ke Indonesia.
Ada juga yang mengatakan, Batanghari Sembilan mengacu pada sebutan untuk kawasan Sumatera Bagian Selatan (Bengkulu, Jambi, Lampung dan Sumsel) yang memiliki sembilan sungai yang berukuran besar.Karena itu, Batanghari Sembilan berkedudukan sama dengan seni musik tradisi yang lahir dan berkembang di wilayah Indonesia lainnya seperti Campur Sari, Gambang Kromong, Langgam Jawa dan Tarling.Ahmad Bastari Suan, mengatakan irama Batanghari Sembilan diperkirakan muncul sekitar tahun 1950-an.
Masa keemasan irama Batanghari Sembilan diperkirakan sekitar tahun 1960 Sejak era keemasan itulah pertunjukan irama Batanghari Sembilan hanya mempergunakan satu gitar untuk mengiringi lantunan irama Batanghari Sembilan.Salah satu wilayah Sumatera Selatan, di Kabupaten Ogan Ilir terdapat satu wilayah yang memiliki kesenian khas Batanghari Sembilan yaitu desa “Muara Kuang”.
Di Kecamatan ini pertama kali kesenian Tembang Batanghari Sembilan dipopulerkan yang lazim disebut Tembang Nasib. Sejak tahun 1970-an sampai dengan sekarang sudah berciri khas diiringi tari daerah dan lagu.Syair Tembang Batanghari Sembilan yang pertama kali diciptakan adalah :
“muara Kuang Enam Belas Dusun, lima di kuang sebelas di Ogan, Dusun Muara Kuang mintak disusun, banyak kekurangan serbe ketinggalan”.
Dimana pantun atau syair Tembang Batanghari Sembilan ini menceritakan di daerah Muara Kuang itu sendiri terdiri dari enam belas desa diantaranya lima berada di daerah Kuang dan sebelas berada di daerah Ogan.
Tembang Batanghari Sembilan umumnya ditampilkan dalam rangka menyambut para tamu penting seperti : Gubernur, Bupati dan Camat.
Musik Batanghari Sembilan menggunakan alat musik gitar akustik, perbedaannya hanya terletak pada senar atau penyetelan senarnya, yaitu Snar 6 (enam) dan senar 4 (empat) distem pada lagu –
lagu Tembang Batang Hasri Sembilan tertentu.
Gitar tunggal digunakan untuk mengiringi Tembang Batang Hari Sembilan.Tembang Batanghari Sembilan adalah salah satu bentuk kesenian tradisional berupa vocal manusia yang diringi gitar tunggal (gitar akustik) berupa pantun yang berciri khas bahasa daerah yang terkadang nasehat-nasehat keagamaan, nilai-nilai dan norma-norma dalam adat istiadat serta dapat juga terkadang pantun-pantun lucu maupun pantun-pantun belinjangan (pacaran) terhadap lawan jenis.
Tembang Batanghari Sembilan bertujuan sebagai komunikasi antara orangtua dengan kaum muda, dan antara muda mudi yang memadu kasih.Isi dalam tembang ini juga terdapat ungkapan-ungkapan komunikasi kepada pemerintah dalam bentuk penyempaian aspirasi, ucapan terima kasih, kritik dan saran pada pemerintah.
Sedangkan Tembang Batanghari Sembilan merupakan salah satu kesenian khas Sumatera Selatan yang merupakan salah satu bentuk kesenian suara/lagu. Kesenian ini berasal dari daerah-daerah yang wilayahnya dialiri oleh sembilan sungai.(Wis 389 Her).